Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waspada dalam Memilih Kurma Asli atau Kurma Manisan untuk Kesehatan

Bagi orang Indonesia, khususnya yang beragama islam, kurma adalah makanan yang sudah tidak asing lagi. Makanan ini adalah berasal dari buah yang dihasilkan oleh pohon kurma, yang berbentuk seperti pohon palm. 


Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash

Buah kurma yang matang berasa manis alami, karena memiliki kandungan gula buah yang tinggi yaitu fruktosa. Beda dengan gula dapur, yaitu sukrosa, gula dalam buah kurma ini jika dikonsumsi tidak akan meningkatkan gula darah. Jadi buah ini aman jika dikonsumsi oleh mereka yang mengidap penyakit gula darah, atau mereka yang memiliki potensi penyakit gula darah.

Fruktosa yang terkandung dalam buah kurma jika dikonsumsi maka akan secara instan diubah oleh hati menjadi energi, beda dengan gula dapur. Itu lah kenapa bagi orang yang berpuasa sangat dianjurkan untuk memakan kurma ketika berbuka puasa.

Selain kandungan gula buah (fruktosa) yang bermanfaat untuk kita, dalam kurma juga terdapat banyak serat. Serat ini akan sangat bermanfaat untuk pencernakan kita. Terlebih bagi orang yang berpuasa, tidak ada asupan serat ketika siang hari, padahal waktu itu kita harusnya sedang aktifnya bekerja dan makan. Maka dengan memakan buah kurma waktu berbuka, selain menyetok energi lagi, kurma juga bisa menyehatkan pencernakan kita, bahkan buang air besar kita jadi lebih lancar.

Dalam perkembangannya di pasaran, kita sering mendapati kurma yang bukan asli buah kurma segar, namun manisan kurma. Kurma ini sudah dalam keadaan yang tingkat kematangannya sudah over dan kondisi tidak kering sempurna. Pun jumlahnya juga kemungkinan banyak dan belum tersalurkan kepada konsumen. Jika dibiarkan begitu saja maka akan terjadi kerusakan, artinya merugi. Maka perlu tindakan untuk mengamankannya. Salah satu caranya yaitu dengan dibuat manisan.

Dengan dibuatnya menjadi manisan kurma jelas akan bertambah manis, karena bahan pemanis ditambahkan, padahal di dalam kurma juga sudah terdapat gula fruktosa. Selanjutnya kurma juga mengalami perubahan struktur dan tekstur, menjadi lebih empuk dan basah.

Sampai pada tahap ini sebenarnya masih cukup wajar dan edible. Namun ada titik kritisnya, yaitu kurma ini sudah tidak begitu friendly lagi untuk mereka yang memiliki masalah dengan gula berlebih. Untuk itu kita harus mengetahui perbedaan ciri-ciri dari kurma buah segar dengan kurma buah manisan, yaitu:

  1. Tekstur.  Kurma buah asli memiliki tekstur agak padet dan kering, sedangkan kuarma buah manisan memiliki tekstur agak lembeh d an cenderung basah
  2. Kondisi kelopak. Kurma buah asli biasanya masih memiliki kelopak yang menempel pada bagian bawah kurma. Bahkan ada yang menjual kurma beserta kelopak dan tangkainya. Dengan masih menempelnya kelopak dan tangkai buah, maka tidak ada celah bagi mikroba dan kelembaban  udara masuk, sehingga kurma masih terjaga. Kurma manisan umumnya sudah dalam keadaan bersih tanpa kelopak dan tangkai.
  3. Rasa manis. Rasa manis dari buah kurma asli cenderung merata dan tidak terlalu manis banget, sedangkan kurma manisan terasa manis banget. Kemanisan kurma manisan juga cenderung tidak merata. Ada beberapa bagian kurma yang manis biasa, ada yang manis banget.

Ada harga ada rupa. Kurma manisan cenderung memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan kurma buah asli. Beruntung jika manisan kurma itu menggunakan pemanis asli, bagaimana jika menggunakan pemanis buatan? 

Konklusi. Lebih teliti dalam memilih makanan dan tetap belajar itu sangat penting bagi kita. Tidak hanya akan mempermudah kehidupan kita, namun juga dapat menjaga kita dari mengambil keputusan yang kurang tepat yang bisa membahayakan hidup kita sendiri, termasuk dalam hal menentukan makan mana yang akan kita konsumsi.

Posting Komentar untuk "Waspada dalam Memilih Kurma Asli atau Kurma Manisan untuk Kesehatan"