Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketika Tuah rempah Indonesia Menjadi Benih Perang Dunia

Apa itu tuah rempah?

Kita mengenal rempah sejak sekolah dasar ketika belajar sejarah. Bangsa kita pernah dijajah oleh negara asing selama 350 tahun. Selama penjajahan sumber daya kita dikeruk. Tahu kah kalian apa sumber daya negeri ini yang waktu itu dieksploitasi secara membabi buta? Yak betul, rempah. Kenapa sampai begitunya negara-negara Eropa datang beribu-ribu kilometer melakukan ekspedisi? Sudah jelas jawabannya adalah karena tuah rempah nusantara.

Rempah adalah istilah dari berbagai macam hasil bumi nusantara yang digunakan oleh semua manusia untuk berbagai macam kebutuhan. Dalam makanan rempah-rempah memberikan rasa yang nikmat, memberikan aroma sedap dan membuat makanan menjadi semakin lezat. Pala, lada, jahe, kunyit, kluak dan lain sebagainya. Semua hasil bumi ini kita gunakan sebagai bumbu utama dari makanan yang kita makan.

Makan adalah kebutuhan dasar manusia. Manusia hidup membutuhkan makanan. Dengan mengolah makanan menjadi lezat dengan tambahan rempah, maka manusia tidak hanya membutuhkan makan, namun berhasrat dan menginginkan makanan lebih. Untuk itulah kaum Belanda, Portugis, Inggris dan Spanyol rela membelah lautan untuk bisa mendapatkan sumber rempah baru yang waktu itu terpotong karena konstantinopel dikuasai Kekhalifahan Islam sehingga suplai rempah dari asia terputus.


Ilustrasi kapal melintasi samudera


Kita mengenal sosok Chritoppher Columbus, sang penjelajah penemu benua amerika dari Spanyol. Kita juga mengetahui selain Spanyol ada Portugis dan Inggris, negara-negara besar yang mengarungi lautan untuk mendapatkan tanah baru. Dengan niat awal menemukan sumber rempah baru, kini mereka menemukan tanah baru dan akhirnya tidak hanya rempah dan hasil bumi, namun semua wilayah mereka rebut untuk mereka kuasai. Dari amerika selatan, menuju amerika utara, dilanjutkan membelah samudera pasifik lalu sampailah ke Filipina dan Sulawesi. Sampai lah mereka ke Nusantara dan wilayah sekitar negara Indonesia dan mencengkeramkana cakar mereka selama 350 tahun. Begitu besarnya pengaruh tuah rempah sehingga bumi menjadi gonjang-ganjing karena konflik, dan meledaklah bom atom di Jepang pada tahun 1945. Namun Indonesia baru bisa lepas dari taring Belanda pada tahun 1950 lewat Konferensi Meja Bundar. 

Hingga sekarang kita mengenal banyak sekali pabrik peninggalan Belanda yang sebagian besar adalah pabrik pengolahan sumber daya hayati seperti pabrik gula dan pabrik teh. Kali ini tuah rempah indonesia memainkan peran lagi menjadi hal yang sangat berhharga bagi kehidupan manusia.

Tuah rempah untuk kesehatan

Sudah tidak menjadi rahasia lagi bahwaa tuah rempah juga menjalar kepada kesehatan manusia. Dalam rempah banyak sekali kandungan alami, bahan kimia alami yang tidak hanya bisa menyehatkan tubuh namun juga berguna untuk mengobati penyakit. Beberapa khasiat dari rempah bisa anda baca pada artikel dalam blog ini, dari jahe, lengkuas, bawang putih, merica dan lain sebagainya. Bahan-bahan dapur yang selama ini kita gunakan untuk makanan kita ternyata berperan besar bagi kesehatan kita.

Tidak salah kenapa bangsa barat pada waktu itu sangat ngotot untuk menguasai rempah, bahkan jalur rempah juga menjadi titik konflik dunia, karena tuahnya yang sangat nyata.

Era digital sekarang yang sangat maju pesar, di mana pengetahuan dan teknologi digunakan dalam segala bidang dan energi menjadi salah satu faktor penentu sebuah konflik di timur tengah. Menjadi sesuatu hal yang sangat tidak mustahil bahwa kedepaannya rempah juga kembali lagi menjadi bahan konflik dunia, selain sumber makanan yang lain. Untuk itu dengan melimpahnya rempah di tanah kita dan kemudahan bagi tumbuhnya rempah itu di sini, maka harus kita manfaatkan dan lestarikan sebaik-baiknya, sehingga kelak sampai anak cucu kita bisa menikmati dengan mudah tuah rempah ini.


Posting Komentar untuk "Ketika Tuah rempah Indonesia Menjadi Benih Perang Dunia"