Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aliyah, Fenomena Migrasi Kaum Yahudi dari Penjuru Dunia ke Palestina

Tidak bisa kita pungkiri bahwa kaum yahudi merupakan kaum yang mengisi sejarah peradaban manusia dari jaman dahulu sampai jaman sekarang. Kaum ini mewarnai dinamika kehidupan manusia dengan sejarah yang nano-nano. Ada asam, manis namun kebanyakan pahit, seperti pada waktu-waktu sekarang ini yang terjadi di negeri palestina.


Yahudi di tembok ratapan (photo by pixabay)


Jumlah kaum ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan kaum arab, kaum eropa, bahkan tiongkok dan indonesia, namun semua itu menjadi tidak berdaya jika dihadapkan dengan kenakalan bangsa ini. Dari jaman nabi-nabi dahulu kala memang bangsa ini sudah terkenal kenakalannya. Pantas saja banyak dari para nabi yang muncul dari bangsa ini, untuk menggiring bangsa ini kepada jalan yang benar. Supaya tidak nakal lagi.

Tahukah kalian, bangsa yahudi ini sebenarnya sejak jaman dulu sudah sering dibuli juga. Seperti kata pepatah, orang yang sering disakiti cenderung akan membalas kesakitannya dengan menyakiti yang lainnya. Mungkin karena cenderung nakal, pada akhirnya banyak yang tidak suka dan dibuli, khususnya di wilayah eropa, dan rusia, di mana ajaran dari yesus kristus menyebar. Opini dalam agama menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya anti-semitisme, di mana kaum yahudi dianggap telah mengkhianati yesus kristus sehingga terjadilah penyaliban. Dari situ kemudian merembet ke masalah ekonomi, budaya sampai ke masalah finansial dari kaum yahudi yang berkembang pesat sehingga menjadikan kecemburuan sosial. Hingga muncullah banyak stereotipe mengenai kaum yahudi di kawasan eropa rusia. 

Beberapa masalah itulah yang menyebabkan terjadinya diskriminasi terhadap kaum yahudi hingga mereka dipaksa bermigrasi ke tanah yang mereka anggap tanah harapan, yaitu palestina. Tentu secara logika kita tahu bahwa tidak ada asap kalo tidak ada api. Mungkin karena ulah nakal mereka sendiri kemudian terjadi diskriminasi terhadap mereka, mungkin. Migrasi besar-besaran kaum yahudi dari berbagai belahan bumi ke arah tanah palestina ini mereka menyebutnya dengan istilah ‘ALIYAH’, sebagai bagain dari gerakan zionis untuk memulihkan nasionalitas bangsa yahudi di tanah air dalam anggapan sejarah mereka.


Masjid al Aqsa Photo by Haley Black

Aliyah terjadi dalam beberapa gelombang, masing-masing memiliki periode waktu dan karakteristik khusus. Aliyah Pertama: Dimulai pada akhir abad ke-19, ketika orang-orang Yahudi dari Eropa Timur (terutama dari wilayah Kekaisaran Rusia yang meliputi Polandia, Belarus, Lithuania, dan Ukraina) memulai migrasi ke Palestina. Mereka berjuang melawan kondisi sosial, politik, dan anti-Semitisme yang mengakibatkan penderitaan dan mencari tempat yang aman di tanah leluhur mereka.

Aliyah Kedua: Terjadi sekitar tahun 1904 hingga Perang Dunia I, di mana imigran dari Eropa Timur terus berdatangan. Mereka mendirikan pemukiman dan berusaha membangun komunitas agraris di Palestina.

Aliyah Ketiga: Setelah Perang Dunia I dan pada masa Mandat Britania atas Palestina, Aliyah ketiga dimulai. Ini termasuk imigran dari Eropa Tengah yang melarikan diri dari nasionalisme etnis dan agresi anti-Semitisme.

Aliyah Keempat: Terjadi selama dekade 1920-an hingga 1930-an, dengan jumlah imigran yang signifikan, meskipun dibatasi oleh pembatasan imigrasi dari pemerintah Britania.

Aliyah bagi kaum yahudi tidak hanya sebatas eksodus untuk memperoleh kehidupan baru saja, namun lebih mengarah kepada kepercayaan dan cita-cita bangsa yahudi itu sendiri. Itu lah kenapa, konflik di palestina ini akan menjadi konflik yang abadi, tiada berakhir sampai akhir kiamat.


Posting Komentar untuk "Aliyah, Fenomena Migrasi Kaum Yahudi dari Penjuru Dunia ke Palestina"