Lika-liku Penulis Blog, mau Idealis Tapi Sepi atau Pemuja Keyword SEO, Tapi Kalah Saing Dengan Media Mainstream

Judul di atas sebenarnya tidak perlu untuk dijlentrehkan (dijelaskan dengan gamblang) lagi, karena sudah  terjawab dengan sendirinya.

Bagi beberapa orang, termasuk saya ini, menulis adalah sebuah metode untuk membuang sengkarut kotoran dalam pikiran. Beban berat akan kehidupan mengendap bak jelaga hitam di dalam pikiran. Menumpuk sekian lama hingga menjadi beban badan, maka kemudian nampak di tensi darah yang bertahap naik. Tidak lupa tengkuk leher yang semakin kaku dan pegal.

Image by Carlos Alvarenga from Pixabay 

Sesungguhnya mengikuti para penulis artikel di dunia blogging ini sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran. Bagaimana seseorang bisa menjadi tahan untuk menulis sebuah materi yang tidak menjadi konsern hidupnya, atau pasion dia, atau bukan keahlian dia. Mereka-mereka yang bisa melakukan itu merupakan manusia yang sungguh-sungguh profesional, tidak seperti saya. 

Mereka lah para kaum jurnalis yang menulis dengan fakta, mengabarkan berita dengan disertai hasil riset yang mendalam. Bukan mereka yang mengambil template artikel tulisan orang lain kemudian menulis ulang dengan kalimat dan kata-kata baru tanpa mengubah gagasan utama setiap paragraf (walaupun hal ini juga tidak salah-salah amat). Hal ini sering kita lihat di banyak artikel yang digenerate menggunakan AI. Saya pernah mencoba seperti itu, namun tidak tega rasanya untuk dilanjutkan. Dalam dunia Search Engine Evaluator hal itu bisa masuk dalam tulisan spam.

Akhirnya saya memilih jalan untuk hanya membaca saja apa yang menarik dan saya kira saya butuh untuk mengetahui suatu pengetahuan dan mencatat sedikit-demi sedikit.  Saya kira tidak semua tulisan harus dibuat sedetail dan sebanyak mungkin penjelasannya, kalau hanya untuk sekedar berkabar atau sebagai reminder. Saya rasa ini lah arah dari blog tuahrempah akan berjalan.