Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menyimpan Rimpang Jahe yang Tepat Agar Bisa Awet Lama Disimpan

Tanaman jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman rempah yang tumbuh subur di Indonesia. Bagian tanaman yang dimanfaatkan pada jahe adalah akarnya. Dengan bagian akarnya itu juga jahe berkembang biak.

Jahe sudah dikenal luas di seluruh dunia akan manfaatnya yang sangat besar bagi manusia, terutama sebagai obat dan bumbu masakan. Jahe gajah dalah salah satu dari beberapa jenis jahe yang dikenal di Indonesia.

Jahe gajah, sumber gambar: serambinews.com

Tak salah kalau hampir di setiap dapur para ibu-ibu di seluruh dunia pasti ada bahan dapur ini. 

Namun dalam perkembangannya kita sering menemukan jahe di dapur kita menjadi kering atau malah basah busuk. Kenapa hal itu bisa terjadi?

Penyimpanan di tempat yang terpapar panas/cahaya matahari.

Penyimpanan di tempat yang panas akan membuat jahe menjadi kering. Sebenarnya hal ini bisa menjadi dua hal yang berbeda. Rimpang jahe kering masih bisa kita pakai, karena kandungan yang dibutuhkan di dalamnya tidak hilang sepenuhnya. Justru dengan menjadi kering ini jahe akan awet dan bisa disimpan lebih lama.

Yang menjadi masalah adalah bahwa biasanya rimpang jahe kering yang ada di dapur itu tidak benar-benar kering seperti ketika mengeringkan jahe di bawah sinar matahari atau di dalam oven. Akan ada jamur yang menyertainya karena kelembaban dapur dan kandungan air dalam rimpang jahe. 

Penyimpanan di tempat yang lembab.

Penyimpanan jahe di tempat yang lembab akan membuat jahe :

Busuk

Kenyataan hidup tak selalu kita mendapatkan jahe yang sempurna tanpa cacat. Satu atau dua lecet pasti kita temukan dalam rimpang jahe tersebut. Luka itulah yang menjadikan jahe terpapar oleh faktor eksternal seperti bakteri dan jamur. Ditambah lagi dengan kondisi lembab atau basah, yang mana kondisi itu adalah kondisi lingkungan yang cocok untuk bakteri dan jamur tumbuh. Jika jahe tidak segera diolah, jahe bisa cepat membusuk

Tumbuh tunas

Rimpang jahe yang dibiarkan terlalu lama dalam tempat yang lembab tentu lama kelamaan akan bertunas. Namun hal ini bukan menjadi masalah yang besar karena masih bisa dikonsumsi. Malah menandakan bahwa rimpang jahe masih dalam keadaan bagus, hanya saja unsur di dalamnya jelas akan berkurang karena diserap untuk pertumbuhan tunas.

Jahe Gajah

Lalu bagaimana cara penyimpanan yang paling baik untuk rimpang jahe? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menyimpan jahe:

Simpan jahe dalam freezer

Salah satu tempat menyimpan jahe siap konsumsi adalah dengan dimasukkan ke dalam freezer. Anda bisa menaruh jahe yang belum dikupas ke dalam sebuah toples kedap untuk menjaganya dari hilangnya kadar air berlebih karena menyublim. Ingat, jangan taruh jahe dalam chiller, tapi freezer. 

Simpan jahe dalam tempat kering dan gelap

Tempat yang kering dan gelam cocok untuk menyimpan rimpang jahe karena dalam tempat yang kering maka faktor perusak rimpang jahe bisa diminimalkan. Tempat yang gelap juga diperlukan agar jahe tidak bertunas.

Keringkan jahe 

Cara konvensional yang sering digunakan untuk memperpanjang umur simpan jahe adalah dengan cara dikeringkan. Anda bisa merajang jahe kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari atau dioven. 

Masukkan dalam larutan cuka

Jahe dikupas kemudian diiris kecil secukupnya, lalu masukkan ke dalam wadah yang berisi larutan cuka ditambah gula. Larutan cuka dan gula dapat berfungsi sebagai pengawet, sehingga bisa membuat jahe disimpan lebih lama sebelum digunakan.

Tanam dalam pot

Menanam jahe sisa di dapur ke dalam pot atau di halaman adalah cara menyimpan yang paling keren. Selain jahe akan awet, jahe juga akan tumbuh dan berkembang biak. Kalau jumlah jahe sudah banyak, kita tidak perlu repot lagi untuk beli ke pasar 


Posting Komentar untuk "Cara Menyimpan Rimpang Jahe yang Tepat Agar Bisa Awet Lama Disimpan"